Dalam menjalankan bisnis ini
bahkan dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada situasi dimana banyak
orang menyalahkan kita. Bahkan seringnya dalam tahap-tahap menjalankan
bisnis,orang mengucilkan Anda karena dianggap sebagai pembohong. Karena masih
banyak orang memandang sebelah mata terhadap industry MLM yang sesungguhnya
merupakan industry ideal yang mampu mejawab tantangan abad ke depan.
Keraguan memperlambat langkah
Anda dalam melalukan perjuangan Anda, bahkan keraguan yang akut dapat melumpuhkan
semua tindakan Anda yang akan berakhir dalam kegagalan karena anda berhenti
bertindak. Kadang kita sering larut dalam kebimbangan dan merasa apa saja
menjadi salah. Apalagi kalau Anda takut dan sensitive terhadap apa yang
dikatakan orang lain, maka Anda akan masuk ke dalam keadaan dimana apa saja
yang Anda lakukan ada saja salahnya. Kasus seperti ini dapat
mengombang-ambingkan kehidupan manusia di segala umur dan lini. Dalam
pernikahan, pergaulan sehari-hari, bisnis maupun bermasyarakat.
Ada sebuah cerita dari negeri
Cina klasik tentang seorang kakek tua yang tinggal di desa terpencil yang akan
menjual keledai ke kota dan mengajak cucunya yang masih kecil ikut serta. Dalam
perjalanannya menuju kota, berjalanlah mereka masing-masing, sang kakek dan sang
cucu bersebelahan dan keledainya dituntun. Mereka melalui beberapa desa yang
penduduknya juga mengenal sang kakek. Di tengah perjalanannya salah satu
kenalan bertanya, “Kakek mau kemana pagi-pagi?”. “Mau ke kota”. Jawab sang
kakek. Maka berbisik-bisiklah diantara mereka dan kakek yang telinganya masih
tajam mendengar bisikan mereka yang berkata, “Coba lihat kakek yang bodoh itu,
masa dia punya keledai tapi tidak untuk dinaiki padahal kekota jaraknya masih
jauh. Dasar orang udik tidak sekolah!”.
Mendengar hal itu sang kakek
yang tidak mau dibilang bodoh merubah cara jalan mereka ke kota. Sang cucu
dinaikkan ke keledai dan sang kakek berjalan kaki menuntun keledai. Tak jauh
berjalan terdengar lagi orang lain berbisik-bisik setelah menyapa mereka menanyakan
tujuan mereka pergi, bisik mereka, “Lihat anak kecil yang kurang ajar itu,
enak-enakan naik keledai sedangkan kakeknya yang sudah tua disuruhnya jalan
kaki ke kota yang jauh. Untung kita tidak punya cucu seperti itu!”.
Mendengar bisikan itu sang
kakek yang tidak mau dibilang cucunya kurang ajar merubah kembali cara jalan
mereka ke kota. Sang kakek naik keledai dan sang cucu berjalan kaki menuntun
keledai ke kota. Tak lama kemudian terdengar lagi bisikan orang lain, “Lihat
kakek tua yang tidak tahu diri, enak-enakan naik keledai dan membiarkan anak
kecil yang masih dalam masa pertumbuhan
jalan jauh sekali, untuk kita tidak punya kakek seperti itu!”
Mendengar itu sang kakek pun
segera merubah cara jalannya, kali ini kedua-duanya naik keledai. Sesampai di
desa lain, seperti biasa mereka bertemu kenalan disana dan menyapa, “Mau
kemana, Kek?”. “ Mau jual keledai ini, Nak”, sahut kakek. Dengan mengernyitkan
dahi mereka bilang ke kakek, “Kalau mau
jual keledai kok kakek menaiki berdua keledai ini dari tempat kakek ke
kota? Lihat keledainya sudah kecapaian dan sebentar lagi mengeluarkan busa,
jangan-jangan malah nanti kakek menjual bangkai keledai di kota atau kalaupun
masih hidup harganya akan murah sekali, Kek.”Kemudian seperti yang sudah diduga
oleh kakek, mereka berbisik-bisik, ‘Lihat kakek tua bodoh yang tidak tahu cara
berdagang, pantas hidupnya begitu-begitu saja!”.
Mendengar itu sang kakekyang
tidak punya prinsip inipun merubah lagi cara jalannya dan semua kemungkinan
sudah dilakukan hanya satu kemungkinan yang belum mereka coba. Maka segeralah sang
kakek memanggul keledai diikuti sang cucu ke kota dan segera setelah mereka
melakukan itu hamper semua orang yang ada disitu berbisik-bisik sambil
menggeleng-gelengkan kepala mereka, “Kakek sudah gila atau dunia sudah
terbalik? Ada keledai menunggangi orang ke kota!”.
Dari cerita diatas kita
menyadari bahwa apapun yang kita lakukan orang tetap bisa menyalahkan kita.
Allah SWT yang Maha Sempurna saja bisa
disalahkan oleh orang-orang yang merasa diri mereka benar apalagi kita manusia.
Kita tak dapat menyenangkan semua orang, bahkan ada pepatah yang mengatakan. “Pemimpin
yang gagal adalah pemimpin yang menyenangkan semua orang.”. Mereka menyalahkan
kita karena berbagai sebab, bisa saja karena merka tidak mengerti perkara
sesungguhnya dan melihat dari sudut pandang yang salah, bisa saja mereka iri
dan tidak suka jika anda berhasil, bisa saja karena tuntutan yang menguntungkan
diri mereka tidak Anda penuhi dan banyak hal yang lain. Namun apapun itu kalau
Anda terlalu perduli terhadap omongan orang maka Anda tidak akan kemana-mana.
Maka ada istilah ‘Anjung menggonggong kafilah tetap berlalu’.
Apalagi bisnis ini adalah
bisnis manusia, disaat Anda menjadi upline dan pemimpin, pastikan Anda telah
melakukan yang terbaik, melakukan kebaikan dn Anda telah berusaha semaksikmal
mungkinyang Anda bisa lakukan agar dapat memberikan dampak positif bagi
orang-orang di sekeliling Anda dan yang terjadi adalah Anda masih di salah
mengerti, ada yang masih kecewa dengan Anda, maka jangan pernah berhenti untuk
berbuat baik. Teruskanlah melakukan perjuangan Anda. Namun yang perlu juga Anda
pertimbangkan adalah jika 90% orang disekeliling Anda justru kecewa dengan
sikap dan tindakan Anda berarti ada yang salah dengan Anda dan Andalah yang
perlu untuk berubah.
Memang dalam tahap analisa
pengambilan keputusan, Anda bisa bertanya pendapat orang, walaupun mungkin
pendapatnya ada yang tidak benar, namun masih lebih baik daripada tidak ada
pendapat sama sekali, setidaknya Anda dapat melihat dari berbagai sudut
pandang. Namun setelah Anda menelaah dan mengambil keputsan tetapkan langkah
Anda dan focus. Orang-orang yang sukses adalah orang yang mempunyai ketetapan
hati yang kuat walaupun sudah ditolak ribuan kali sekalipun!
Global Network
Tidak ada komentar:
Posting Komentar