Sabtu, 17 Maret 2012

KONSEP DIRI

Sering kita melihat banyak orang sebenarnya diberikan kesempatan yang sama, namun hasilnya berbeda, bahkan terjadi juga pada saudara kembar yang jelas dididik pada lingkungan , budaya, dukungan dan factor-faktor luar lainnya yang hampir sama. Ada yang berhasil, ada juga yang tidak berhasil. Kenapa hasilnya berbeda-beda? Mulailah kita mencari-cari jawabannya namun seringnya orang lebih melihatnya karena faktor-faktor di luar dirinya. Pada artikel yang berjudul Prinsip 90 : 10 yang secara singkat menjelaskan bahwa kesuksesan sesorang ditentukan oleh 10% factor-faktor diluar dirinya dan 90% ditentukan dari cara seseorang beraksi / faktor –faktor didalam dirinya. Faktor penentu terbesar adalah tergantung dari 'believe system' (nilai-nilai yang dipercayai benar) yang akan membentuk konsep dirinya.

Konsep diri inilah yang membuat perbedaan yang jauh. Saya ingat sepenggal cerita yang sering dibawakan dalam mater-materi motivasi, sbb :

Alkisah tentang dua kakak beradik yang sama-sama mengelola toko kelontong miliknya masing-masing. Ayahnya memberikan modal yang sama besarnya kepada kakak beradik ini untuk menjalankan toko kelontong yang lokasinya tidak terlalu jauh berbeda. Sebelum sang ayah meninggal dunia berpesan tentang dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu :"Pertama, jangan menagih hutang kepada orang yang berhutang padamu. Kedua setiap pergi dari rumah ke toko atau sebaliknya jangan sampai terkena matahari."

Masing-masing berusaha mengelola tokonya dengan menjalankan pesan ayahnya. Setelah beberapa tahun waktu berjalan, anak yang lebih tua tokonya berkembang semakin besar, barang-barangnya semakin banyak dan semakin bertambah kaya. Sebaliknya usaha adiknya semakin menurun, barang-barangnya semakin menuyusut dan menjadi semakin miskin.

Ibunya melihat hal itu merasa heran dan menanyakan kepada masing-masing anaknya. Ketika ditanyakan kepada anak yang lebih kecil jawabnya "Semua ini karena saya mengikuti pesan ayah. Pesan pertama, saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang pada kita dan sebagai akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih. Ayah juga berpesan agar setiap pergi dan pulang dari rumah ke toko saya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya saya selalu membawa mobil atau naik taksi menuju toko atau pulang kerumah. Padahal, kalo mau dengan berjalan kaki saja sampai, tetapi karena pesan ayah demikian maka pengeluaranku menjadi bertambah banyak."

Sedangkan ketika ibunya bertanya kepada anak yang lebih tua jawabnya, "Semua ini berkat dua pesan ayah tersebut. Pertama ayah berpesan supaya saya tidak menagih hutang kepada orang yang berhutang kepada saya, maka saya tidak menghutangkan kepada orang lain sehingga modal saya tidak susut. Kalo ada orang yang ingin berhutang, saya lebih senang memberikan bantuan uang sesuai kemampuan saya saja sehingga saya tidak perlu menagih hutang. Ayah juga berpesan agar setiap berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka saya selalu berangkat ke toko dengan berjalan kaki lebih awal sebelum matahari terbit dan pulang kerumah lebih lambat sesudah matahari terbenam. Akibatnya toko saya buka sebelum toko lain buka dan tutup jauh sebelum toko lain tutup. Kebiasaan itu menjadikan banyak orang tahu dan tokoku menjadi laris karena mempunyai jam kerja lebih panjang."

Kemampuan seseorang menangkap pesan, pelajaran, strategi dsb tergantung kepada konsep dirinya. Jika konsep dirinya adalah "positive attitude" maka ia akan berhasil menangkapnya menjadi positif, tindakannya positif dan hasilnyapun positif. Sebaliknya kalau pesan itu ditangkap dengan persepsi yang berbeda, maka pesan itu dianggap sebuah kesulitan bukan sebuah tantangan, hal ini akan mempengaruhi pikiran dan tindakannya, dan hasilnya adalah sesuatu yang negative.

Konsep diri seperti sebuah system operasi yang mempengaruhi mental dan kemampuan berfikir seseorang. Hal ini dapat masuk ke dalam pikiran sesorang dan mempunyai bobot pengaruh yang besar tehadap kemampuan menerima dan mempersepsikan setiap pesan yang datang. Semakin positif konsep diri sesorang maka akan semakin mudah menangkap dan mempersepsikan setiap pesan yang datang menjadi sebuah pesan positif. Demikian juga sebaliknya.

Konsep diri terbentuk dari apa yang anda alami, baca, dengar, dan hal-hal lain yang masuk ke dalam otak anda sehari-hari dalam waktu yang panjang (minimal 90 hari) yang akan mempengaruhi nilai-nilai yang anda percayai. Kalau anda menjalankan secara rutin (sehari-hari) system K-System, khususnya mendengarkan kaset-kaset, membaca buku-buku yang dianjurkan dan datang ke setiap pertemuan. Dengan sengaja mengontrol apa yang masuk ke dalam pikiran anda. Lebih banyak mengizinkan arus masuk positif dan memblok hal-hal negatif dalam otak anda, maka tanpa anda sadari dengan berjalannya waktu konsep diri anda menjadi positif.

Sebenarnya waktu yang diperlukan untuk sukses di bisnis ini sangatlah singkat dibandingkan bisnis lain. Kenapa banyak yang lama suksesnya, memang 10 % karena faktor luar, namun 90% lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk me-set up konsep dirinya untuk menjadi konsep diri yang benar sesuai seperti orang-orang yang sukses. Semakin orang menutup diri (kebanyakan karena tertutup oleh 'lemak egonya' yang tebal), untuk tidak merubah konsep dirinya semakin lama juga suksesnya, karena konsep diri inilah kunci utamanya. Saya tidak menutup kenyataan bahwa di dalam bisnis ini ada orang-orang yang 'menang lotre' (walaupun dari 1000 orang cuma 1, kalau di bisnis lain dapat warisan) bisa mencapai peringkat tinggi karea dua leg-nya aktif dengan sendirinya. Namun dengan berjalannya waktu orang-orang ini jika konsep dirinya salah dan tidak segera mau berubah, maka merekapun akan tersandung sendiri oleh konsep dirinya untuk kembali ke bawah.

Sumber : Global Network

Tidak ada komentar:

Posting Komentar