Jumat, 25 Mei 2012

Seminar APLI : Waspada Money Game !



Seminar APLI 26 Maret 2012

Indonesia Jangan Jadi Surga Money Games

Sejak awal kehadirannya, bisnis jaringan atau yang dikenal dengan MLM  (Multilevel Marketing) sudah bersanding dengan bisnis serupa yang tak sama, yaitu bisnis money game. Bahkan, menurut beberapa sumber, dikatakan bahwa money game ternyata sudah lahir sejak lama. Fakta menuliskan bawah money game telah dikenal di AS pada masa setelah Perang Dunia I dan pertama kali dikenalkan oleh Charles Ponzi, seorang keturunan Italia. Pada saat itu, bisnis tipu menipu ini telah berhasil mengumpulkan uang hingga ratusan juta dolar. Bayangkan, di tengah krisis perang dunia, bisnis janji palsu ini berhasil mengumpulkan uang hingga demikian besar. Hal itu tentu menjadi bukti bahwa ternyata banyak orang yang masih belum menggunakan logika dengan benar dalam mengkaryakan asetnya.


Apa itu Money Game?

Money game adalah suatu kegiatan pengumpulan uang atau kegiatan menggandakan uang yang pada praktiknya pemberian bonus atau komisi diambil dari penambahan atau perekrutan anggota baru, dan bukanlah dari penjualan produk. Kalaupun ada penjualan produk, hal itu hanyalah kamuflase.
Salah satu daya pikat money game adalah janji-janji mendapatkan untung besar dalam waktu singkat dengan usaha yang amat minimal. Di berbagai penjuru dunia, money game telah banyak mengilhami orang untuk melakukan penipuan berkedok investasi. Dan, makin sulit dibedakan bila penipuan ini menggunakan kedok bisnis yang sah seperti pemasaran jaringan (multi level marketing), arisan berantai, koperasi simpan-pinjam, dan penggunaan teknologi internet.
Fakta membuktikan bahwa “korban” dari money game sebagian besar adalah kaum hawa, terutama ibu-ibu rumah tangga.  Mengapa? Kemungkinannya adalah karena perempuan lebih emosional. Mereka biasanya tidak tega menolak tawaran teman atau saudaranya. Selain itu, perempuan juga sangat familiar dengan kata arisan sehingga gampang sekali tertarik terhadap bisnis ini.


Malu Melapor

Daya tarik money game ternyata masih begitu menggiurkan hingga saat ini. Banyak orang yang masih berambisi mendapatkan uang mudah dari usaha yang tidak begitu keras. Selain itu, edukasi terhadap masyarakat yang ingin menginvestasikan modal atau uangnya masih sangatlah kurang. Itu membuat kenapa Indonesia juga menjadi ladang menarik bagi praktik money game.  Kasus terakhir adalah kasus mengenai TVI Express Indonesia. Perusahaan dengan praktik money game tersebut pun akhirnya ditutup dan dana terkumpul yang jumlahnya melebihi 2,6 trilyun pun menguap entah ke mana! Bagaimana dengan membernya? Ya, dengan menyesal, mereka hanya bisa gigit jari.
Dapat dikatakan bahwa mereka hanya bisa gigit jari karena menurut sumber dari Bareskrim Polri, korban penipuan dengan modus money game cenderung malu untuk melaporkan kasus penipuan yang telah menimpa dirinya. Selain itu, banyak korban yang akhirnya menuturkan bahwa mereka diancam oleh pihak perusahaan money game untuk tidak melaporkan kasus ini kepada pihak berwajib jika uang atau modal mereka ingin kembali utuh. Faktanya, banyak uang yang tetap tidak balik walau korban tidak melapor ke polisi.
Pihak kepolisian pun mengakui bahwa saat ini UU pidana Indonesia kurang jelas dalam memberi perlindungan hukum pada para korban yang kasusnya “abstrak” (intangible). Sanksi buat pelaku pun sangatlah lemah, yaitu maksimal 4 tahun-dipotong masa tahanan. Itu semakin diperparah dengan publikasi yang kurang akan kasus-kasus penipuan yang disebabkan oleh MLM. Sebagai bukti, pada kasus TVI Ekspress, penanganan oleh Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) ataupun POLRI termasuk terlambat sehingga jumlah korban yang tertipu makin banyak.

Seminar APLI Melawan Money Game


Melihat fenomena yang sangat meresahkan tersebut, Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI), organisasi resmi pemerintah yang beranggotakan perusahaan MLM se-Indonesia, pun kembali menggelar edukasi mengenai gerakan melawan money game. Bertempat di Hotel Sheraton Media, Jakarta Pusat, APLI dan The Billionaire Magazine mengadakan seminar sehari mengenai pentingnya pencegahan dan pengedukasian terhadap bahaya money game pada 26 Maret 2012 lalu.
Tidak tanggung-tanggung, seminar itu dihadiri para pejabat terkait, yaitu Menteri Perdagangan RI, Bapak Gita Wiryawan, yang presentasinya diwakili oleh para staf ahlinya. Salah satunya adalah Bp. Zaenal. Dari segi praktisi hukum, tampil pula wakil dari Bareskrim POLRI, Bp. Joko P (Kasubid Perbankan Bareskrim POLRI). Tak hanya itu, para wakil rakyat di DPR, terutama dari Komisi III DPR RI yang membawahi bidang hukum pun hadir. Acara makin meriah dengan kehadiran pengamat dan praktisi hukum, Bp. Dr. Chairul Huda, SH. Sebagai pengamat hukum yang independen, tentunya beliau memberikan opini secara terbuka sehingga memang semakin menggairahkan seminar, walau memang bagi beberapa pihak yang berada di kalangan pemerintahan, opini beliau sedikit “memerahkan” telinga.
Acara yang berlangsung dari pukul 13.00 – 18.30 WIB itu mengundang perhatian dari berbagai kalangan, termasuk dari kalangan media. Media mempunyai tanggung jawab besar dalam memberikan wacana yang benar tentang perbedaan antara MLM dan money game. Sudah bukan rahasia umum, saat ini, banyak “Orang Kaya Baru” (OKB) di Indonesia sejak adanya otonomi daerah yang memungkinkan mereka bisa mengeksplorasi hasil alam secara independen. Mereka sangat membutuhkan pedoman dalam menginvestasikan modalnya, salah satunya lewat bisnis MLM. Jika tidak memperoleh pengetahuan yang cukup, mereka mudah terperosok ke dalam bisnis money game.


Bagaimana Membedakan antara MLM dengan Money Game?

Bagaimana agar terhindar dari money game? Bersikap kritis dan waspada terhadap semua tawaran bisnis atau investasi yang menjanjikan keuntungan-keuntungan tidak masuk akal. Money game sendiri biasanya mempunyai ciri khas sebagai pyramid scheme atau skema piramida. Ciri lainnya:
1. Untuk bergabung kita harus membayar,

2. Setelah bergabung, kita menerima hak untuk menjual sesuatu (bisa berupa produk dagangan, tapi itu hanyalah samaran).
3. Kita mendapatkan hak untuk merekrut orang yang akan bertindak sama seperti kita (mencari orang lain untuk direkrut, begitu seterusnya).
4. Kita dibayar karena kita merekrut banyak orang, bukan karena menjual barang atau produk kepada non member.
Jadi, bagi Anda yang ingin berinvestasi atau bergabung menjadi salah satu anggota bisnis dengan sistem MLM, cobalah untuk mengenali dulu apakah benar itu merupakan bisnis, ataukah hanya sebuah permainan uang. Bila ditawari produk multi-level marketing (MLM), coba cek di situs www.apli.or.id. Di situs Asosiasi Penjual Langsung Indonesia ini, Anda bisa lebih paham perbedaan money game dan Penjual Langsung legal yang diketahui keberadaannya di Indonesia. Dalam situs ini juga disebutkan ciri-ciri money game dan skema piramida serta daftar Penjual Langsung yang legal, terdaftar, dan terbukti bukan penganut sistem money game.

Robert T Kiyosaki : di Kuadran Manakah Anda?


Untuk memiliki kebebasan finansial, Anda mutlak harus memiliki Kecerdasan Finansial/FC (Financial Quotient). Untuk memiliki kecerdasan finansial, Anda tidak perlu jenius secara IQ namun hanya membutuhkan upaya untuk merubah persepsi atau pola pikir Anda tentang uang. Benarkah jika semakin kaya seseorang maka ia harus semakin sibuk? ternyata tidak! dan hanya orang yang punya kecerdasan finansial yang tahu rahasianya.


Menurut Robert T Kiyosaki, penulis best seller "Rich Dad Poor Dad", untuk memperoleh penghasilan, anda bisa mendapatkannya dari 4 quadran berikut ini:





1. KUADARAN E (EMPLOYEE / KARYAWAN)
Anda bekerja untuk ORANG LAIN, dimana anda telah terikat untuk bekerja dengan waktu tertentu dan dengan penghasilan yang tertentu juga.

2. KUADRAN S (SELF EMPLOYED / PROFESIONAL /SMALL BUSINESS)
Anda bekerja untuk DIRI ANDA SENDIRI, dimana anda tidak terikat secara waktu dan penghasilan, tetapi anda harus BEKERJA SEMAKIN KERAS (menghabiskan lebih banyak waktu), untuk memperoleh penghasilan yang lebih besar.

3. KUADRAN B (BUSINESS OWNER / PEMILIK BISNIS)
Anda bisa mendapatkan penghasilan dari SISTEM, dimana dalam sistem ini ORANG LAIN bekerja untuk ANDA. Jadi anda tidak terikat waktu, tetapi penghasilan tak terbatas.

4. KUADRAN I (INVESTOR / PENANAM MODAL)
Anda mendapatkan penghasilan dengan menanam modal, sehingga UANG bekerja untuk ANDA.


Anda lihat perbedaan mendasar dari 4 kuadran diatas, pada kuadran 1 dan 2, penghasilan anda linier terhadap waktu yang anda miliki, artinya semakin anda kaya maka semakin sibuklah Anda!

Jadi pertanyaannya: Sampai kapan Anda sanggup untuk SIBUK?

Apakah hidup ini hanya akan anda habiskan untuk mendapatkan UANG? Dan kalau Anda tidak bekerja maka tidak akan mendapat uang... Menurut sebuah penelitian terbukti bahwa pada usia 35 tahun kualitas kehidupan seseorang berada dipuncak, sehingga semakin lama semakin menurun. SUDAHKAN SIAPKAH ANDA? Pada kuadran kiri atau 1 dan 2, orang memilih untuk mendapatkan KEAMANAN. Karena menurut mereka, jika setiap bulan menerima penghasilan akan aman.. padahal kalau di PHK atau sakit? Penghasilan hilang seketika..!

Jadi yang diperoleh sebenarnya adalah KEAMANAN KERJA bukan keamanan penghasilan. Pada kuadran kanan atau 3 dan 4, orang memilih untuk mendapatkan KEBEBASAN. Bebas berusaha untuk mendapatkan penghasilan berapapun yg mereka inginkan!!! Jadi dia bisa mendapatkan KEBEBASAN PENGHASILAN dan WAKTU.

Kembali pada tulisan Robert T. Kiyosaki : Jika anda ingin mendapatkan penghasilan tak terbatas namun waktu yang anda miliki semakin luang maka Anda harus masuk ke kuadran 3 atau 4.

TETAPI Apakah untuk itu semudah anda berganti karier? TIDAK MUDAH!

Untuk masuk kuadran 4 Anda sudah tentu harus punya BANYAK UANG untuk diinvestasikan. Jika anda punya maka anda hanya perlu FQ atau Kecerdasan Finansial, sehingga anda mampu mengendalikan RESIKO. Untuk anda berpindah ke kuadran 3 maka anda harus MENCIPTAKAN SISTEM, atau MEMBELI SISTEM yang sudah ada. Untuk menciptakan sistem dibutuhkan kemampuan luar biasa dan EQ atau Kecerdasan Emosional, dalam membuat sistem baru banyak orang yang harus melalui berbagai rintangan dan kegagalan dan sebelum mencapai kesuksesan seringkali harus gagal lebih dari 3 kali.

Selain menciptakan anda bisa membeli sistem yang sudah sukses, sistem yang bisa dibeli ada 2 macam yaitu Franchise (Waralaba) dan sistem pemasaran berjenjang (MLM). Untuk mendapatkan kebebasan penghasilan / Finansial minimal anda harus berada di kuadran 3, Anda harus memiliki SISTEM.

Cara mudah untuk memiliki sistem adalah dengan membeli sistem yang sudah sukses. Dan sistem yang terbukti sudah sukses tetapi murah adalah pemasaran berjenjang (MLM) atau network marketing.

Melalui konsep ini anda bisa belajar untuk mengendalikan RESIKO, sambil mengembangkan EQ juga belajar bagaimana jatuh bangunnya memulai bisnis sendiri namun sekali lagi dengan murah. Karena dalam bisnis MLM MURNI (bukan palsu) pelatihan, training dan pengembangan SDM sangat diutamakan.


Kamis, 24 Mei 2012

Bagaimana Membedakan MLM Murni dan MLM Palsu


Banyak sekali peluang usaha berbasis Multi Level Marketing (MLM) bahkan jumlahnya mencapai hamper 700an. Namun yang menjadi pertanyaan apakah semua MLM yang beredar saat ini benar-benar murni MLM atukah hanya berkedok MLM padahal palsu. Bahkan berdasarkan pengalaman pribadi saya sempat merasa trauma dengan yang namanya MLM. Wajar kan kalau Anda yang saat ini tidak pernah mau tahu dengan MLM otomatis akan menolak mentah-mentah  dan membuat orang antipati terhadapnya. Hal ini dikarenakan trauma yang ditimbulkan oleh banyak money games, sistem piramida dan binari yang mengaku-ngaku sebagai MLM yang pada akhirnya justru merusak dan menghancurkan reputasi MLM murni. 

Disini peluang usaha sangatlah luas, tidak membutuhkan ijazah, dan modal yang sangat kecil., akan tetapi mengapa saudara2 kita masih banyak yg GAGAL? dan dengan banyaknya org yg GAGAL di bisnis MLM ini membuat masyarakat yg tidak tau benar ttg MLM berbicara bahwa MLM adalah bohong.... Dengan begitu, WAJIB bagi setiap anggota MLM, atau orang yang telah mendaftar di perusahaan MLM, atau orang yang tertarik dengan MLM, untuk mengetahui seperti apakah SYSTEM MLM perusahaan mrk, berbisnis itu pasti ada caranya... dan apabila anda telah diberitahu caranya, kemudian anda GAGAL, apa itu benar? Coba anda berpikir, caranya yang salah, atau anda yang tidak melaksanakan caranya? kalo memang caranya yang salah, kenapa ada beberapa orang yang SUKSES di perusahaan MLM anda? apa beda nya org itu dengan anda? sama2 manusia, sama2 di perusahaan yang sama bukan?


Dengan bertambahnya berita ttg MLM yg seperti itu, banyak sekali org yang semakin tidak percaya dgn MLM, manurut saya, untuk mengetahui kebenaran dari suatu hal, kita harus melihat dulu dasarnya, mulai dari perusahaan MLM tsb, system-nya, sampai akad menjadi member atau kontrak perjanjian... itu semua harus jelas dan anda PELAJARI....



MLM murni, kalimat tersebut muncul setelah munculnya beberapa perusahaan MLM raksasa booming... itu disebabkan karena adanya perusahaan yang mengaku MLM (mungkin mirip) yang sebenarnya mereka adalah bukan MLM, karena BEDA dengan MLM, cuman AGAK MIRIP, contoh : arisan berantai, money game...



Hal itu menjadikan MLM terbelah menjadi 2 di mata masyarakat, perbedaan yang sangat mencolok disini adalah bisnis yang mirip dengn MLM murni, ini adalah bisnis yang tidak fair, hal ini diketahui setelah beberapa waktu yang lalu bahwa member yang seharusnya mendapat BONUS yang ditentukan ternyata TIDAK MENDAPATKANNYA, hal ini tidak pernah di temukan pada MLM Murni, mengapa bisa begitu?



MLM murni, mempunyai beberrapa produk yang bisa dibeli oleh member, nah dengan adanya produk, apabila kita atau downline kita memberi produk/barang dari perusahaan, maka kita akan mendapatkan prosentase, itulah MLM yg benar, "BONUS TIDAK DIDAPATKAN DARI MEMBER YANG BARU DAFTAR, AKAN TETAPI DIDAPATKAN DARI KITA YANG BERBELANJA PRODUK KE PERUSAHAAN MLM TSB". Hal itu sangatlah logis, dan itu adalah JUAL BELI (Bisnis macam apa yang tidak ada JUAL-BELI) dan besarnya bonus adalah prosentase, hal itu sudah diberi tahu kepada setiap CALON membernya sebelum mendaftar, MLM murni selalu memberikan pengarahan, seperti seorang sponsor anda sedang menjelaskan ttg bisnis MLM kepada anda, apakah anda yg GAGAL pernah mengalaminya? disitulah seharusnya anda harus mengerti...



berbeda dengan MLM Palsu, biasanya tdk ada produk, tapi hanya menaruh uang, atau barang berharga yang lainnya... Yang kebanyakan merugikan kepada membernya.



MLM bukan cara cepat kaya, sebenarnya sama saja, MLM adalah berbisnis yang potensinya ada pada diri kita sendiri, MLM adalah wiraswasta, meskipun ada sebuah perusahaan yang membayar kita, sebenranya perusahaan tsb bukanlah yang membayar kita, mereka hanya menyediakan produk dan system yang kita jual, sebenarnya kita hanya membeli (kulakan) kepada mereka, kemudian kita menjual kepada konsumen, perusahaan tsb adalah mitra bisnis bagi member, perusahaan tsb bukanlah BOS bagi member, oleh karena itu, perusahaan tsb TIDAK BERANI MEMBERIKAN PERINGATAN KEPADA ANDA, MEMECAT ANDA, MEMARAHI ANDA, perusahaan tsb hanya bisa memberikan bonus ketika anda berhasil mengembangkan bisnis anda ke orang lain, SAYA SEMPAT BERPIKIR, SEANDAINYA SAJA... ADA PERUSAHAAN MLM YANG BISA MEMARAHI, MEMECAT, BIAYA DAFTAR SANGATLAH MAHAL, SAYA YAKIN... BANYAK ORANG YANG AKAN MENGHORMATI BISNIS MLM, BANYAK ORANG YANG AKAN MENJADI PEMIMPIN, BANYAK ORG YANG RAJIN BEKERJA, KARENA AKAN BANYAK ORG YANG SUKSES,....



Ketika anda tertarik untuk berbisnis MLM, atau anda ingin mengetahui dimana anda berada sekarang, di perusahaan yang berkedok MLM atau di perusahaan MLM sejati? Tiga langkah sederhana berikut akan membantu anda untuk menguji perusahaan tempat anda menjalankan bisnis tersebut, apakah benar-benar MLM ataukah hanya MLM gadungan. Tiga langkah ini juga bisa anda gunakan untuk menemukan MLM yang terbaik untuk anda jalankan. 

1. Company profile       Lakukan penyelidikan singkat terkait dengan legalitas perusahaan. Dimana perusahaan tersebut berada? Siapa pendirinya? Seberapa besar asset perusahaan? Penghargaan apa saja yang sudah diraih oleh perusahaan tersebut? Dan periksa juga Surat Ijin Usaha Penjualan Berjenjang perusahaan tersebut.      MLM sejati yang aman untuk anda jalankan adalah perusahaan MLM yang memiliki surat ijin usaha penjualan berjenjang (SIUPB) dari Depperindag, dan tentu saja mereka kuga menjadi anggota dari Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) dan akan lebih aman lagi apabila secara internasional mereka juga terdaftar di World Federation of Direct Selling Association (WFDSA).  Diutamakan juga adanya sertifikat syariah dari MUI karena dari sekian banyak MLM hanya ada 6 perusahaan MLM yang mendapatkan sertifikat syariah dari MUI.     Untuk meyakini legal tidaknya suatu perusahaan MLM jangan hanya melihat dari banyaknya orang yang sudah bergabung di perusahaan tersebut. Tapi anda harus melihat secara terpisah antara profil perusahaan itu sendiri dengan banyaknya member di perusahaan tersebut. Karena, banyaknya member saja tidak menjamin kenyamanan dan keamanan anda di perusahaan ini. 

2. Produk 
Yang penting untuk diperhatikan terkait dengan produk dari perusahaan MLM adalah kualitas dari produk tersebut, apalagi jika produk tersebut berhubungan dengan makanan atau kesehatan. Kualitas produk yang baik merupakan kunci bagi keberhasilan anda untuk memperoleh kepercayaan konsumen. 
MLM sejati tentunya sudah mempertimbangkan semua itu. Mereka tidak akan menawarkan produk-produk yang tidak jelas mutu dan kualitasnya. Karena mereka tentunya juga tidak ingin mendapatkan complaint dari konsumen. 

3. Sistem marketing plan     
Bagaimanakah marketing plan perusahaan? Apakah setiap distributor memiliki peluang yang sama untuk berhasil atau sistemnya hanya akan menguntungkan orang yang mendaftar lebih awal?      Apabila sistem yang ditawarkan menyediakan kesempatan yang sama bahkan anda bisa lebih sukses dari pendahulu anda. Berarti anda berada dalam jalur yang benar.    
Apabila sistem MLM yang akan anda masuki atau sedang anda jalankan sekarang memenuhi tiga kriteria di atas, maka silahkan anda untuk bergabung dan meneruskan usaha anda di perusahaan tersebut. (http://id.shvoong.com )

Nah sekarang bagaimana cara membedakan MLM murni dan MLM palsu

Ciri-ciri MLM Murni :
1.   Sistem MLM Murni merupakan bagian dari sistem penjualan langsung. 
2.   Sistem dapat diterima masyarakat di seluruh dunia. 
3.   Terbukti berhasil meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan para distributornya. 
4.   Memiliki kesempatan yang sama bagi setiap distributor untuk berpenghasilan. 
5.   Hasil usaha ditentukan dari hasil kerja yang nyata dalam organisasi penjualan. 
6.   Biaya pendaftaran tidak terlalu mahal, semuanya sama-sama mengenakan
      biaya pendaftaran keanggotaan kepada para Distributor dengan nilai yang
      pantas dan sesuai dengan starter kit yang diperoleh plus kartu anggota dan sebuah produk untuk dicoba.

7.   Semuanya sama-sama memiliki sejumlah produk (barang atau jasa)

      dengan harga yang masuk akal untuk dijual melalui para Distributor/Dealer sampai
      ke tangan konsumen. Berdasarkan volume penjualan yang dicapai,
      para Distributor/Dealer memperoleh imbalan.

8.   Semuanya sama-sama memberlakukan sistem dimana seorang anggota

      hanya mendapatkan satu keanggotaan dan tidak boleh lebih.

9.   Landasan bisnisnya sama-sama terdiri dari 3 hal, yaitu merekrutmendidik,

      dan memotivasi para mitra usaha yang lazim disebut Distributor atau Dealer. 

10. Jumlah distributor yang direkrut tidak dibatasi, tetapi disesuaikan dengan kemampuan untuk membinanya.
11. Keuntungan yang didapat bukan hanya materi, tetapi dari segi karier, posisi,

      derajat sosial, kesehatan, dan kepribadian positif.
12. Setiap upline berharap atas meningkatnya kualitas pada downline.


MLM Tidak Murni :
Sistem ini dikenal dengan sistem piramida, moneygames dan binary, yang memiliki ciri-ciri antara lain:
1.   Hanya menguntungkan orang-orang yang pertama kali bergabung dalam jaringan usaha. 
2.   Keuntungan diperoleh dari banyaknya orang yang direkrut. 
3.   Seorang distributor dapat mendaftar berkali-kali, dengan nama yang sama. (kemudian biasa disebut kavling). 
4.   Biaya pendaftarannya mahal, dan biasanya dibarengi dengan pembelian produk yang sudah  dinaikkan harganya dan atau pembelian paket produk sehingga tanpa disadari member baru telah melakukan tutup point dan itu otomatis menguntungkan orang yang mensponsorinya. 
5.   Keuntungan anggota dihitung dengan format dan bonus yang telah ditentukan besarnya. 
6.   Tidak ada program pembinaan dan pelatihan, karena yang diperlukan hanyalah “perekrutan". 

Dari prakteknya, MLM Palsu masih dibagi-bagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu :  
1. Skema Piramida
    Dalam skema piramida, kewajiban merekrut adalah peraturan paling utama. Untuk mendapatkan penghasilan dari skema piramida ini, anda harus merekrut orang untuk bergabung, dan orang yang anda rekrut juga harus merekrut lagi, merekrut dan merekrut orang lagi. Karena disinilah letak penghasilan mereka. Jika tidak bisa merekrut maka tidak akan mendapat penghasilan.
Skema Piramida adalah sistem (ilegal) dimana banyak orang yang berada pada lapisan terbawah dari piramida membayar sejumlah uang kepada sejumlah orang yang berada di lapisan piramida teratas. Setiap anggota baru membeli peluang untuk naik ke lapisan terata dan mendapat keuntungan dari orang lain yang bergabung kemudian.
Sebagai contoh, anda membayar Rp. 5 juta rupiah untuk membeli tempat di skema piramida terbawah. Uang anda senilai Rp. 2,5 juta akan pindah ke orang di lapisan atas skema piramida anda dan sisa Rp. 2,5 juta akan beralih ke Puncak piramida (Pihak Penyelenggara).

Nah, bila anda tidak merekrut orang lagi, maka anda akan kehilangan Rp. 5 juta. Jika semua lapisan telah penuh maka anda dan teman-teman anda akan kehilangan 5 juta per orang dan penyelenggara akan mendapatkan Rp. 80 juta. Inti dari skema Piramida adalah rekrutmen. “Apabila seseorang telah masuk ke mulut buaya bernama MLM, dia harus mencari korban lain agar bisa keluar".
Dalam MLM palsu berbentuk piramida, seseorang hanya bisa kaya, bila banyak teman (downline) dari orang tersebut celaka.

2. Money games
    Berbeda dengan Skema Piramida, dalam money games tidak ada rekrut-merekrut yang merupakan ciri khas skema piramida. Dalam money games ini, seseorang akan mendapatkan Profit atau laba setelah waktu tertentu. Uang anda akan berlipat ganda setelah “invest" disini. Permasalahannya adalah penggandaan uang dan pemberian bunga yang tidak wajar. Contoh konkritnya yang pernah ada di Indonesia adalah Probest, Q-SAR, BMA, Promail dan yang terakhir IBIST.
Di luar negeri, money games sering disebut HYIP (High Yield Investment Program). Dan berani memastikan 99,99% HYIP adalah money games, entah itu HYIP reguler maupun HYIP Private (atau yang mengaku-ngaku Private).

Sistem money game ini adalah memberikan iming-iming bunga atau profit yang sangat tinggi bila anda mau mengucurkan dana anda ke penyelenggara Ponzy tersebut. Contoh QSAR menjanjikan bunga 10 % per bulan, sedangkan bunga bank rata-rata 10 % per tahun. Mereka menjanjikan pembagian profit fixed 10 % tiap bulan atau 120 % per tahun. Di HYIP malah gila lagi, anda dijanjikan bunga 5 – 150 % per harinya. Bahkan ada yang berani memberikan bunga 200 % per harinya. Tetapi kenyataannya bunga yang dijanjikan tidak akan pernah dibayar, hanya orang-orang yang mendaftar paling awal saja yang akan untung.
Fakta yang saya temukan adalah 90 % pemain ponzy ini pasti rugi. Yang kaya pastilah pengelola dan segelintir orang saja.

3. Binary
    Di Indonesia sebagian MLM masih menggunakan sistem binary yang sangat rentan diselewengkan menjadi sistem piramida. Banyak konsultan ekonomi menganjurkan untuk tidak memilih MLM yang menggunakan sistem binary. Bahkan APLI sendiri sebagai polisi-nya Direct selling dan MLM, benar-benar mengusahakan bagaimana caranya agar tidk ada MLM binary yang terdaftar di Indonesia. Dalam sistem Binary, hanya ada dua downline tepat di bawah upline dan harus seimbang agar profit maksimal. Setelah anda mencapai puncak, anda harus daftar lagi di lapisan bawah untuk bermain lagi dari awal. Memang benar Binary tidak selalu bersistem piramida. Namun sangat rentan sekali menjadi Piramida. Dan untuk membuktikan bahwa Binary itu telah menjadi sistem Piramida atau tidak, maka harus di cek faktor produk, harga dan kualitasnya.

Dan kelemahan vital dari sistem Binary ini adalah penghasilan downline pasti dibawah uplinenya. Berbeda dari MLM murni, yang bekerja keraslah yang akan mendapatkan hasil yang lebih banyak  entah itu downline atau upline. Pengalaman saya di MLM murni yang saya ikuti banyak downline yang lebih kaya dari uplinenya. Tergantung siapa yang bekerja paling ulet dan pantang menyerah.


 (Global Network)

Rabu, 23 Mei 2012

Ciri-ciri MLM Murni Menurut Safir Senduk (Pakar Perencana Keuangan)


Sekarang, kalau Anda cermat, sebetulnya ada beberapa perusahaan (bahkan cukup banyak) yang menjadi penyedia barang dan jasa agar Anda bisa berbisnis jaringan pemasaran.

Perusahaan ini disebut perusahaan penjual langsung yang memasarkan barang dan jasanya melalui sistem MLM (Multi Level Marketing). Di Indonesia, perusahaan penyedia barang dan jasa untuk bisnis jaringan pemasaran ini (selanjutnya saya sebut Perusahaan MLM), ada banyak sekali. Mulai dari perusahaan yang betul-betul MLM, sampai perusahaan yang bukan MLM, tapi mengaku-ngaku sebagai MLM.

Asal muasal perusahaan-perusahaan MLM tersebut cukup bervariasi. Beberapa ada yang berasal dari Indonesia asli. Namun tak sedikit juga yang tadinya berasal dari Amerika, Inggris, atau bahkan Malaysia.

Di antara mereka, ada perusahaan yang memasarkan produk-produk yang spesifik saja (seperti obat-obatan, peralatan makanan, atau asuransi kecelakaan), tapi ada juga perusahaan yang hanya memasarkan produk-produk umum.

Nah, perusahaan MLM mana yang sebaiknya Anda pilih? Ada banyak faktor yang bisa menjadi pertimbangan Anda dalam memilih sebuah perusahaan MLM. Namun demikian, beberapa tips di bawah ini mungkin bisa membantu:

1. Pilihlah Perusahaan MLM yang tergabung dalam APLI (Asosiasi Penjual Langsung Indonesia). APLI adalah sebuah asosiasi yang mewadahi berbagai perusahaan MLM. Belum bakunya aturan hukum di Indonesia dalam mengatur penjualan langsung juga mendorong kebutuhan di antara perusahaan MLM menciptakan bersama aturan dan kode etik yang disepakati bersama. Perusahaan yang ingin bergabung dengan APLI harus memenuhi sejumlah persyaratan tadi dan kemudian mendapat sertifikasi. Mereka yang menjadi anggota APLI hanyalah perusahaan yang dianggap betul-betul memenuhi syarat sebagai perusahaan penjual langsung dan yang memasarkan jasanya secara MLM. Karena itulah, lewat APLI kita juga bisa mengenali mana perusahaan yang MLM, dan mana yang bukan. Maklum, saat ini juga ada banyak perusahaan yang bukan MLM namun ikut mengaku-ngaku sebagai MLM untuk menarik dana dari masyarakat. Untuk memperoleh informasi perusahaan mana saja yang terdaftar, Anda dapat menghubungi kantor APLI di Jl. Alam Segar VII/21, Jakarta Selatan, telepon (021) 751-3704.

2. Bila Anda ingin memiliki pembeli atau pelanggan yang terus datang berulang kepada Anda, pilihlah perusahaan yang menyediakan tidak hanya barang dan jasa yang spesifik saja, tetapi perusahaan yang menyediakan barang dan jasa yang banyak dan bervariasi. Dan kalau perlu, yang memberikan jaminan atas kualitas barang dan jasa yang dijualnya. Ini sebetulnya bisa dimengerti mengingat fungsi Anda di sini sebetulnya seperti warung atau toko serba ada. Di mana pun dan apa pun yang dibutuhkan orang, Anda memilikinya. Di Indonesia, beberapa perusahaan MLM ada yang menyediakan barang dan jasa yang jumlahnya bisa mencapai ratusan. Bahkan dari satu perusahaan yang menjual ratusan produk tersebut, sebagian kecil di antaranya diproduksi sendiri (ekslusif). Sebagian besar di antaranya merupakan produk titipan (general) yang dititipkan oleh perusahaan-perusahaan produsen merk ternama. Termasuk juga, media cetak! Ada lho media cetak yang menitipkan penjualannya melalui perusahaan MLM.

Bayangkan, Anda bisa menjual koran hanya dengan join ke dalam sebuah perusahaan MLM. Jadi sekali lagi, bila Anda ingin memiliki pembeli atau pelanggan yang terus datang berulang kepada Anda, maka salah satu caranya adalah dengan memilih perusahaan yang menyediakan banyak sekali barang dan jasa, tidak hanya barang. Lebih baik lagi bila mereka berani menjamin kualitas barang dan jasa mereka, entah dengan adanya jaminan uang kembali atau jaminan penggantian barang apabila terjadi kerusakan.arang apabila terjadi kerusakan.

3. Pilihlah perusahaan yang para distributornya memiliki cara atau sistem keberhasilan untuk bisa sukses, di mana sistem tersebut sebaiknya harus sudah teruji dan terbukti mampu mencetak banyak orang menjadi berhasil. Ya, kalau perusahaan menyediakan barang dan jasa yang cukup banyak dan bervariasi, tapi tidak ada langkah-langkah sukses (sistem) yang bisa dijalankan, percuma saja Anda menjalankan bisnis jaringan pemasaran. Idealnya, sistem tersebut hendaknya bisa dijalankan oleh orang dari berbagai macam latar belakang usia, pekerjaan, pendidikan, jenis kelamin, bahkan oleh mereka yang tidak pernah berbisnis sama sekali! Bila sistem tersebut hanya bisa dijalankan oleh sebagian orang saja, maka mungkin sistem itu tidak begitu baik. Salah satu ciri bahwa sistem tersebut cukup baik adalah bahwa sistem itu harus bisa dijalankan dan diduplikasi oleh banyak orang di kelompok usaha Anda, di manapun mereka berada, dan apa pun latar belakang mereka. Sistem yang baik biasanya juga menyediakan alat-alat bantu usaha seperti buku-buku kepribadian, kaset-kaset yang memberikan motivasi dan teknik, serta pertemuan-pertemuan yang bisa dihadiri.

Itu saja beberapa faktor utama yang bisa Anda pertimbangkan. Pertanyaannya sekarang, kapan Anda akan memulai bisnis jaringan pemasaran milik Anda sendiri? Sekarang mungkin saatnya.

(Safir Senduk)


APLI : Hati-hati MLM dengan Skema Piramida


Di Indonesia saat ini telah berkembang Penjualan Langsung melalui sistim Piramida. Sistem piramida ini secara sepintas mirip Multi Level Marketing dan cukup banyak orang telah melibatkan diri sebagai anggota, lebih tepat disebut bahwa sistem ini berkedok Multi Level Marketing.
Sistem Piramida, yang menawarkan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan besar dengan sedikit usaha, sebenarnya telah pula dijalankan di Taiwan, Amerika Serikat, Malaysia dan lain-lain negara, tetapi sehubungan dengan banyaknya pengaduan dari para anggotanya, kini di negara-negara tersebut sistem ini diawasi secara ketat oleh Pemerintah setempat karena dianggap merugikan dan meresahkan masyarakat luas. Diantara perusahaan-perusahaan tersebut banyak pula yang telah ditutup.

Aturan Sistem Piramida

    1. Biaya Pendaftaran keanggotaan berikut paket produk, sangat mahal.
    2. Harga jual produk-produknya juga sangat tinggi, ada yang bisa mencapai lebih dari 10 kali lipat harga produk sejenis dipasaran.
    3. Sistem dilakukan menyerupai Multi Level Marketing, tetapi tidak sama.
      Misalnya masing-masing anggota dibatasi hanya boleh merekrut maksimum 2 orang. Dua orang tersebut, rekrut dua orang lain lagi dan seterusnya hingga terbentuk satu piramida juga cara-cara lain yang mirip cara ini, misalnya merekrut max. 3,4,5 anggota.
    4. Satu orang anggota boleh ?membeli? lebih dari 1 keanggotaan (disebut kavling).
    5. Imbalan diberikan berdasarkan tersusunnya satu jaringan berbentuk piramida dengan jumlah orang dalam format tertentu; imbalan bukan berdasarkan presentasi atas volume penjualan dan tidak ada unsur harus memasarkan produk sampai kepada konsumen.
    6. Masa keanggotaan kadangkala berlangsung sangat singkat (hanya sampai dengan terbentuknya suatu format tertentu). Berbeda dengan perusahaan penjualan langsung, dimana anggota dapat aktif minimal 1 tahun atau bahkan seumur hidup.
    7. Program pemasaran (Marketing Plan) skema piramida sangat rumit dan susah dipelajari. Titik berat pada rekruting, bukan pada penjualan.

      Apa bedanya dengan bisnis penjualan langsung?

      Dalam dunia penjualan langsung, baik di Indonesia maupun di tingkat internasional, terdapat 3 sistem yang telah berjalan sangat lama, yaitu sistem konvensional atau Single Level Marketing (termasuk party plan), sistem Limited Level dan sistem Multi Level atau Multi Level Marketing.
        1. Semuanya sama-sama membuka peluang berpenghasilan bagi siapa saja yang mau berusaha berdasarkan kerjasama kemitraan.
        2. Landasan bisnisnya sama-sama terdiri dari 3 hal, yaitu merekrut, mendidik, dan memotivasi para mitra usaha yang lazim disebut Distributor atau Dealer. Semuanya sama-sama mengenakan biaya pendaftaran keanggotaan kepada para Distributor/Dealernya dengan nilai yang pantas sesuai dengan starter kit yang diperoleh.
        3. Semuanya sama-sama memiliki sejumlah produk (barang atau jasa) dengan harga yang masuk akal untuk dijual melalui para Distributor/Dealer sampai ke tangan konsumen. Berdasarkan volume penjualan yang dicapai, para Distributor/Dealer memperoleh imbalan berupa komisi beserta insentif dan berbagai hadiah yang menarik yang jumlah dan besarnya tidak terbatas.
        4. Semuanya sama-sama memberlakukan sistem dimana seorang anggota hanya mendapatkan satu keanggotaan dan tidak boleh lebih.
        5. Bagi Distributor/Dealer yang aktif bekerja peluang berpenghasilan sudah pasti ada.
        6. Program pemasaran (Marketing Plan) sederhana dan transparan.

          Dari perbedaan aturan main tersebut diatas, terlihat bahwa sistem Piramida :

          1. Menjerat dan menyesatkan masyarakat dan anggotanya, karena :
              1. Dapat dikategorikan sebagai judi sebab perolehan penghasilan berada diluar kontrol anggota yang berada di level bawah, pendapatan utama diperoleh bukan dari penjualan barang dan jasa, tetapi terutama dari rekruting orang lain untuk mencapai format tertentu.
              2. Tidak membuka peluang berpenghasilan yang merata dan adil sebagaimana layaknya yang ditawarkan perusahaan yang menjalankan sistem Penjualan Langsung termasuk MLM. Merugikan anggota yang sudah membayar biaya pendaftaran berikut paket produk yang sangat mahal, kemudian menghadapi kesulitan menjual produk-produk tersebut kepada masyarakat karena tujuan perusahaan adalah menggunakan produk sekedar sebagai kedok untuk menarik dana dari masyarakat dan tidak diberi pelatihan cara penjualan.
              3. Merugikan masyarakat yang membeli produk-produk dari sistem piramida, karena harganya jauh melampaui harga produk sejenis di pasaran.
              • Bertentangan dengan dasar-dasar sistem penjualan langsung serta kode etik yang berlaku.
                  1. Merupakan metamorfosa dari sistem Surat Berantai yang telah dilarang dibanyak negara.
                  2. Aturan mainnya sangat mirip dengan Surat Berantai yaitu:
                    1. Menarik biaya pendaftaran cukup besar (Pendapatan perusahaan diperoleh terutama dari biaya pendaftaran anggota bukan dari penjualan produk/jasa)
                    2. Produk yang disediakan perusahaan hanya untuk tujuan kamuflase, karena titik berat bisnis lebih pada format jaringan dan anggota tidak selalu diwajibkan untuk mengambil produk yang dibeli apalagi dilatih untuk menjual kembali.
                  Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) yang merupakan bagian dari World Federatian of Direct Selling Association (WFDSA) menghimbau kepada masyarakat luas agar tidak mudah percaya dengan tawaran menarik dari perusahaan yang melakukan Sistem Piramida dan sejenisnya. Bagi anggota masyarakat yang telah merasa dirugikan oleh sistem tersebut, agar segera melaporkan kepada Pihak Yang Berwajib. Menjadi mitra usaha dan berbelanjalah pada perusahaan yang telah terdaftar sebagai anggota APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia).


                  Apakah skema piramida itu? Hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang Skema Piramida Penjualan Berjenjang ? Peluang berpenghasilan yang legal Bagaimana membedakan antara bisnis yang legal Dengan Skema Piramida tersamar Bagaimana melindungi anda sendiri dari investasi yang menjerumuskan dan kemana Anda dapat memperoleh bantuan

                  Jangan membuat kesalahan yang mahal

                  Ribuan orang di dunia telah kehilangan jutaan dolar karena bergabung dengan sistem pemasaran ber Skema Piramida. Banyak dari korban sadar bahwa mereka sedang berjudi (meskipun mereka tidak mengetahui bahwa mereka sedang terperangkap). Namun demikian, banyak pula korban lain mengira bahwa mereka membayar untuk modal awal membuka bisnis sendiri. Orang-orang ini telah ditipu oleh Skema Piramida yang disamarkan agar nampak seperti bisnis yang legal.
                  Tulisan ini bertujuan membantu Anda menghindar dari jerat Skema Piramida, baik yang sederhana atau yang tersamar. Sistem Piramida yang sederhana mirip sekali dengan surat berantai, sedangkan Sistem Piramida yang tersamar seperti serigala berbulu domba, menyembunyikan sifat asli mereka dengan tujuan menipu calon investor dan mengelabui Aparat Hukum.

                  Apakah Skema Piramida itu?

                  Skema Piramida adalah sistem (ilegal) dimana banyak orang yang berada pada lapisan terbawah dari piramida membayar sejumlah uang kepada sejumlah orang yang berada di lapisan piramida teratas. Setiap anggota baru membeli peluang untuk naik ke lapisan teratas dan mendapat keuntungan dari orang lain yang bergabung kemudian. Sebagai contoh, untuk menjadi anggota Anda mungkin harus membayar mulai dari jumlah yang kecil hingga jutaan rupiah. Dalam contoh ini, Anda harus membayar Rp. 10 juta, untuk membeli sebuah tempat pada piramida di lapisan paling bawah. Uang Anda senilai Rp. 5.000.000 akan pindah ke orang lain yang posisinya tepat di atas Anda dan Rp 5.000.000 lainnya beralih ke puncak piramida, atau ke promotor. Bilamana semua posisi yang tersedia dalam skema tersebut telah dipenuhi peserta, promotor akan memperoleh Rp 160 juta, sedangkan Anda dan teman-teman lain yang sama-sama berada di lapisan paling bawah akan kehilangan Rp 10 juta per orang. Apabila promotor telah terbayar, maka posisinya dihilangkan dan yang berada di lapisan kedua akan naik ke puncak. Setelah itu, barulah kedua orang yang tadinya berada pada lapisan kedua akan menikmati keuntungan. Untuk membayar kedua orang ini, lapisan terbawah ditambah 32 posisi baru, dan pencarian peserta baru terus berlanjut. Setiap kali sebuah lapisan naik ke puncak, sebuah lapisan baru harus ditambahkan pada alas piramida, masing-masing 2 kali lebih banyak dari sebelumnya. Apabila jumlah peserta baru mencukupi, maka Anda dan 15 peserta lain yang berada pada lapisan yang sama mungkin dapat mencapai puncak.
                  Namun demikian, untuk mengumpulkan keuntungan bagi Anda, dibutuhkan 512 orang peserta baru dimana setengah dari mereka akan kehilangan Rp. 10 Juta. Tentu saja, piramida ini bisa saja ambruk jauh sebelum Anda mencapai puncak karena jumlah rekruting tidak tercapai. Agar supaya setiap peserta dapat memperoleh keuntungan, selalu dibutuhkan peserta-peserta baru. Namun pada kenyataannya, jumlah peserta baru terbatas dan setiap lapisan baru memiliki peluang merekrut orang lain, lebih kecil dan peluang kehilangan uang justru lebih besar.

                  Hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang Skema Piramida :

                  1. Mereka adalah pecundang. Skema Piramida didasarkan pada konsep matematika sederhana : banyak pecundang membayar kepada sedikit pemenang.
                  2. Skema ini menipu. Peserta skema piramida, secara sadar atau tidak, menipu orang yang mereka rekrut. Tidak banyak orang yang bersedia menjadi peserta dan membayar bilamana seluruh konsep permainan dijelaskan pada mereka.
                  3. Skema ini ilegal. Di banyak negara skema ini dilarang, ada resiko yang serius bahwa usaha piramida ditutup oleh pemerintah dan para pesertanya dikenakan denda serta hukuman penjara.

                  Mengapa orang mau membayar untuk menjadi peserta piramida?

                  Promotor skema piramida adalah ahli psikologi kelompok. Pada acara perekrutan peserta baru, mereka menciptakan suasana hingar-bingar dan antusias dimana terjadi tekanan kelompok serta janji-janji kemudahan memperoleh uang, menimbulkan kekhawatiran orang akan hilangnya suatu peluang baik. Pertimbangan-pertimbangan serta pertanyaan calon peserta diabaikan. Sulit sekali bertahan untuk tidak tergoda kecuali Anda benar-benar yakin bahwa konsep ini menjebak Anda.

                  Skema Piramida yang tersamar ? seperti serigala berbulu domba

                  Beberapa promotor Skema Piramida berusaha membuat skema yang kelihatan mirip dengan metode penjualan berjenjang. Penjualan berjenjang adalah suatu sistem bisnis yang legal dan menggunakan jaringan mitra usaha mandiri untuk menjual produk-produk langsung kepada konsumen.
                  Agar kelihatan seperti perusahaan penjualan berjenjang, Skema Piramida menyediakan serangkaian produk yang dinyatakan sebagai produk jualan untuk dipasarkan langsung kepada konsumen.
                  Namun demikian, pada kenyataannya hampir tidak ada usaha sama sekali untuk memasarkan produk-produk tersebut pada konsumen. Sebaliknya, penghasilan diciptakan berdasarkan perekrutan anggota-anggota baru. Juga para mitra usaha baru dipaksa untuk membeli sebanyak mungkin produk yang bernilai besar pada saat mengisi formulir peserta. Misalnya, Anda mungkin harus membeli produk yang sebenarnya tidak bermanfaat senilai Rp 10 juta agar dapat menjadi ?mitra usaha?. Orang yang merekrut Anda mendapat komisi Rp 5.000.000 (50%) dan Rp 5.000.000 sisanya terbang ke puncak (dalam hal ini perusahaan). Perhatikanlah persamaannya dengan skema piramida dalam uraian sebelumnya. Namun demikian, piramida yang paling tersamar tidak terlalu mudah dibongkar kedoknya. Skema Piramida sering memilih produk-produk yang biaya produksinya murah namun tidak memiliki nilai di pasaran, seperti produk-produk ajaib hasil penemuan baru, pengobatan eksotik dan sebagainya. Dengan demikian sulit dijelaskan apakah produk-produk seperti itu benar-benar memiliki pangsa pasar. Cara terbaik untuk menghindari jebakan dari piramida yang tersamar adalah dengan mengetahui secara pasti apa yang ingin diperoleh dari peluang berpenghasilan secara legal.
                  Penjualan berjenjang dan penjualan satu tingkat ? peluang berpenghasilan yang legal
                  Penjualan berjenjang dan penjualan satu tingkat merupakan suatu cara populer untuk menjual produk secara eceran, tidak melalui toko yang menggunakan pramuniaga, tetapi melalui wirausahawan yang mandiri (mitra usaha) langsung ke tangan konsumen. Sebagai mitra usaha, Anda dapat menentukan jam kerja sendiri dan mendapatkan penghasilan dengan menjual produk-produk hasil produksi perusahaan yang cukup ternama. Dalam struktur penjualan berjenjang dan penjualan satu tingkat Anda juga dapat membangun dan membina kelompok penjualan sendiri dengan cara merekrut, memotivasi, menyediakan produk dan pelatihan kepada mereka. Penghasilan Anda akan mencakup presentasi penjualan kelompok Anda dan penjualan Anda sendiri kepada konsumen. Peluang ini telah membuat penjualan berjenjang dan penjualan satu tingkat menjadi cara yang menarik untuk memulai bisnis dengan modal awal yang kecil.
                  Perbedaan antar bisnis yang legal dengan Skema Piramida tersamar Skema Piramida mencari peluang untuk mendapatkan uang dari Anda. Perusahaan penjualan berjenjang dan penjualan satu tingkat mencari peluang untuk mendapatkan uang bersama Anda pada saat Anda membangun bisnis dan menjual produk langsung kepada konsumen. Sebelum Anda resmi bergabung menjadi anggota (mitra usaha) suatu perusahaan, selidikilah secara hati-hati. Cara yang baik untuk memulai adalah dengan menanyakan 3 hal tesebut di bawah ini kepada diri sendiri :
                  1. Berapa biaya yang harus saya bayar untuk menjadi mitra usaha?
                  2. Apakah perusahaan mau membeli kembali produk yang tidak terjual, bila saya mengundurkan diri?
                  3. Apakah produk-produk perusahaan dijual sampai ke tangan konsumen?
                    1. Berapa biaya menjadi mitra usaha? Bilamana nilainya besar, berhati-hatilah
                      Biaya awal dalam perusahaan penjualan berjenjang biasanya relatif kecil. Perusahaan biasanya membuat cara yang mudah dan ekonomis bagi Anda untuk mulai menjual. Sebaliknya, skema piramida, menciptakan hampir seluruh keuntungan dari biaya merekrut peserta baru. Itulah sebabnya, biaya untuk menjadi mitra usaha biasanya besar sekali. HATI-HATI PIRAMIDA SERING MENYAMARKAN BIAYA MENJADI PESERTA DENGAN MEMASUKKAN BIAYA PEMBELIAN PAKET PELATIHAN, JASA PELAYANAN KOMPUTER DAN PRODUK. Pembelian ini mungkin tidak mahal atau bahkan tidak perlu, tetapi akan ada tekanan untuk ?memanfaatkan peluang secara maksimal?
                    2. Bagaimana dengan pengembalian produk?JIKA ANDA BISA TERSUDUT DENGAN MENANGGUNG PRODUK YANG TIDAK TERJUAL, BERHATI-HATILAH!
                      Perusahaan yang legal dan mensyaratkan pembelian produk biasanya bersedia ?membeli kembali? produk-produk yang tidak terjual bila Anda memutuskan untuk mengundurkan diri dari bisnis tersebut. Beberapa undang-undang daerah mensyaratkan nilai pembelian kembali sekitar 90 % dari nilai sebenarnya selama produk berada dalam kondisi layak jual.
                    3. Apakah produk dijual kepada konsumen?JIKA JAWABANNYA TIDAK (ATAU TIDAK BANYAK), MENGHINDARLAH!
                      Ini adalah kuncinya. Sistem penjualan berjenjang dan penjualan langsung (seperti halnya sistem penjualan eceran yang lain) menggantungkan diri pada penjualan kepada konsumen dan pengembangan pasar. Ini membutuhkan produk berkualitas dan harga yang bersaing. Sebaliknya, skema piramida tidak menaruh perhatian pada penjualan poduk kepada konsumen. Keuntungan diciptakan dari jumlah anggota baru yang membeli produk, bukan karena unsur kegunaannya atau harganya yang menarik, tetapi karena ada unsur paksaan untuk membeli. Pembelian produk seharusnya tidak melampaui kemampuan menjual yang realistis. Cara lain yang digunakan Sistem Piramida tanpa memaksa ada membeli produk tetapi mendorong anda untuk rekrut orang sebanyak mungkin yang masing-masing tentu menyetor sejumlah uang dengan iming-iming akan memperoleh uang lebih banyak lagi.

                      Bagaimana melindungi diri Anda dari investasi yang menjerumuskan?

                      1. Luangkan waktu. Jangan biarkan seorangpun mendesak Anda. Peluang yang baik untuk membangun bisnis dalam struktur penjualan berjenjang maupun pemasaran satu tingkat tidak akan lenyap dalam semalam. Orang yang mengatakan ?masuklah saat ini juga? memberi kesan seakan-akan mereka yang bergabung belakangan tidak akan mendapatkan apa-apa. HATI-HATI !
                      2. Tanyakan hal-hal berikut:
                          1. Tentang perusahaan dan manajemennya
                          2. Tentang nilai produk di pasaran, dan potensi pasar di daerah Anda untuk dapat menjual sampai ke tangan konsumen pemakai produk.
                          3. Tentang biaya menjadi anggota (termasuk pembelian wajib)
                          4. Tentang garansi pembelian kembali produk yang tidak terjual bila anda mengundurkan diri.
                          5. Tentang rata-rata penghasilan mitra usaha yang aktif
                          • Mintalah semua literatur perusahaan yang tersedia
                          • Konsultasikan dengan orang lain yang pernah mempunyai pengalaman dengan perusahaan tersebut beserta produk-produknya. Telitilah lebih lanjut apakah produk-produk tersebut benar-benar dijual ke konsumen.
                          • Selidikilah dan cocokkanlah kebenaran semua informasi yang Anda terima. Jangan menganggap bahwa dokumen yang kelihatannya resmi berarti benar-benar akurat atau lengkap.

                          Kemana harus mencari bantuan?

                          Untuk bantuan mengecek sebuah perusahaan, hubungi Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia, atau Pejabat setempat. Bilamana Anda mencurigai sebuah perusahaan dijalankan dengan skema piramida yang tidak sesuai hukum. Janganlah ikut terlibat, laporlah pada instansi terkait.
                          Bantuan yang lebih banyak lagi
                          Bilamana Anda ingin mendapatkan bantuan dalam mengawali usaha Anda sendiri, Skema Piramida yang tersamar bukan satu-satunya ancaman. Untuk bantuan menyelidiki dan menghindari peluang bisnis yang curang, kirimkan pertanyaan Anda ke Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia, dengan alamat Sekretariat :
                          Jl. Alam Segar VII/21 Pondok Indah Jakarta 12310
                          Telp: (021) 751 3704 Fax : (021) 759 14049
                          E-mail : apli@cbn.net.id
                          (Global Network)